Friday, February 21, 2014

Gains and losses in Malaysian election




This election is very important. However, it is baffling as there is neither intersection point between the  BN’s and Pakatan’s Rakyat election campaigns, nor debate on important national issues.
The election is solemn and should stimulate the ruling and opposition parties, as well as the public, to ponder over the future of the country. Staying in power or changing the government is just a political goal. there are some important issues worth considering, including the decline in national competitiveness, political reform, the fall in eeducation standards, economic reform and how to increase the people’s productivity and creativity.
These important issues have not been mentioned. All we have heard so far are minor, ridiculous and noisy accusations.
The ruling and opposition parties have competed and making a variety of money-distribution commitments after the dissolution of the parliament, including increasing the amount of BRIM from RM500(US$164.77) to RMI,200, abolishing toll charges and lowering fuel prices. Even after they have entered the campaign period, the caretaker government continous to give out candies while Pakatan Rakyat  promises to make the next day a public holiday once of it wins the election.
Both have been adopting populism and competing in pleasing voters. Therefore, regardless of who is going to win the election, the government’s burden will surge for sure and the economi will not be good.
On election day, frustrated members of both the ruling and opposition coalitions, who have not been fielded to contest for their respective parties, will contest as independent candidates. Meanwhile, political parties have fielded some inappropriate candidates due to party interests and grassroots factors. These show that political transformations are impeded by party factions and local politics.
During the campaign period, drawbacks of the low level of politics have been exposed, particularly election-[1] related violence

Keuntungan dan Kerugian Pemilu di Malaysia
Pemilu ini sangat penting. Namun, membingungkan karena tidak juga ada penyelesaian diantara kampanye BN dan Pakatan Rakyat, tidak ada perdebatan dalam berita penting nasional.
Pemilu ini menyedihkan dan harus mendorong keputusan/deklarasi dan pesta oposisi, dengan memikirkan masa depan rakyat. Dalam kekuatan atau perubahan pemerintahan hanya sebuah tujuan politik. Ada beberapa kabar yang layak dipertimbangkan, termasuk kemunduran dalam persaingan nasional, perubahan politik, jatuhnya/kemunduran standar pendidikan, perubahan ekonomi dan bagaimana meningkatkan produktivitas dan kreativitas masyarakat.
Berita penting ini belum disebutkan, semua yang sudah kita dengar hanya sebagian kecil saja, tidak masuk akal dan banyak tuduhan.
The ruling dan partai oposisi berkompetisi membuat perjanjian distribusi uang stelah tidak terselesaikan oleh DPR termasuk meningkatnya jumlah BRIM dari RM500 menjadi RM 1,200, menghapus biaya tol dan menurunkan harga minyak. Meskipun setelah mereka memasuki masa kampanye, para pejabat pemerintah meneruskan untuk memberikan imbalan jika Pakatan Rakyat berjanji untuk membuatnya menang dalam pemilu.
Keduanya sudah memiliki pendukung masing-masing, jadi tanpa mempertimbangkan siapa yang akan menang dalam pemilu, beban pemerintah tidk dapat dipastikan(surge: gelombang) dan keadaan ekonomi tidak akan membaik.
Pada hari pemilihan, anggota yang frustaasi dengan kedua belah pihak, yang tidak tercantum dalam calon partai mereka yang terhormat, akan tampil sebagai kandidat independen. Dalam arti partai-partai politik mencalonkan kandidat yang tidak tepat dan menguntungkan partai dan kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan politik dihalangi oleh sekelompok partai dan politik lokal.
Selama masa kampanye, masalah kerendahan mutu politik sudah terlihat, khususnya pemilu yang mengarah pada kekerasan.



[1] Lim Sue Goan. The Jakarta Post,Saturday May 4,2013,h.6

No comments:

Post a Comment